Quote:
Mari budayakan :rate5 :sundulgans :sundulgans :sundulgans :sundulgans :sundulgans |
Quote:
Jembatan Putus saat 41 Siswa Berfoto Album Kenangan di Atasnya |
Quote:
Quote:
Foto album kenangan adalah hal yang biasa dibuat sekolah-sekolah untuk siswa-siswanya yang akan lulus sekolah. Proses pembuatannya pasti melalui tahap pengambilan gambar. Siapa sangka pada saat proses pengambilan gambar untuk album kenangan, justru musibah yang menimpa. Jembatan setinggi 8 meter di atas permukaan sungai tiba-tiba putus dan melukai 41 orang (40 siswa dan 1 wali). Kasihan ya gan, harusnya waktu buat senang-senang foto2 bersama teman-teman menjelang kelulusan, justru mendapat musibah. :mewek |
Quote:
Quote:
Anak-anak SMA mulai beranjak menuju ke jembatan gantung yang mereka kehendaki untuk proses pengambilan gambar. Tidak ada satupun pikiran sedih, muram, khawatir ataupun was-was. Yang ada hanya senang, gembira bareng temen2 sekolahnya. Satu per satu siswa bersama juru foto menuju ke jembatan Gantung.. |
Quote:
Quote:
Jalanan yang begitu terlihat hijau teduh dengan rumputnya yang mengembang, turut menjadi saksi perjalanan mereka. Betapa terlihat senyum yang begitu mengembang di setiap wajah siswa-siswa yang telah bersiap berpose untuk album kenangan. Di sinilah awal mulai terlihat Jembatan Gantung yang direncanakan digunakan untuk tempat pengambilan foto album kenangan.. |
Quote:
Quote:
Masih di bawah matahari yang sama, di atas Jembatan Gantung yang terlihat rapuh, pose foto mereka diatur, berbaris sepanjang jembatan. Meski jembatan dudah terlihat miring (ke arah kamera), rasa was-was tergantikan oleh senyum lebar untuk diabadikan di dalam kamera. Mereka menunggu instruksi dari juru kamera. Dan tak berapa lama juru kamera mulai menghitung mundur tarikan shutter kameranya: "satu..... dua.... ti...." Pada detik ketiga ini, wajarlah bila banyak pergerakan aksi/action yang dilakukan siswa ketika reflek difoto. beban yang ditanggung jembatan semakin besar dan..... |
Quote:
Quote:
Astaga!!! apa yang sedang terjadi, suara keras berdentum dari patahnya kayu-kayu jembatan, tali baja yang melambungkan jembatan terkoyak, bagaimana dengan nasib siswa-siswa ini. 8 meter bukanlah skala kecil untuk ketinggian. Jatuh dari ketinggian ini pasti berbeda rasanya. Para siswa terjatuh ke sungai, ada yang tersangkut pada jembatan yang tinggal setengah menggantung. Ada yang berdarah-darah, ada yang mengaduh tulang pinggulnya patah benturan dengan cadas sungai. Terdengar jelas.... :berdukas |
Quote:
Quote:
Astaga!!! Kasihan sekali ada nyangkut di reruntuhan jembatan. Pilihan yang sulit, ketika harus memilih untuk terjun ke sungai yang belum jelas arus dan kedalamannya, atau bangkit dan menyusuri tali baja untuk meraih daratan. |
Quote:
Quote:
Astaga!!! Tawa menjadi tangis. Hampir semua siswa perempuan yang menjadi korban tidak kuasa menahan tangis. Bukan karena banyak dompet ataupun handphone mereka yang hilang di dalam sungai, melainkan tidak menyangkanya musibah tiba-tiba bakal menimpa pada mereka. :mewek |
Quote:
Quote:
Astaga!!! Benturan akan lebih terasa ketika mencoba bangkit bahkan untuk sekedar berjalan, tubuh terasa lebih berat dari biasanya. Warga terdekat dengan cepat banyak berkumpul untuk membantu para korban. Kasihan sungguh kasihan :mewek |
Quote:
Quote:
Hingga kesekian kali Allah memperingatkan umatnya, melalui berbagai cara, berbagai cerita. Tidak selamanya kebahagiaan itu bahagia karena bahagia juga datang dari Allah. Musibah bisa dan sangat mungkin terjadi kapan saja meski kita dalam suasana aman, bahagia, tenteram. Ingatlah selalu padaNya, minta keselamatan dunia akhirat. Dan semoga kebahagiaan keselamatan tetap bersama kita. |
Spoiler for Real:
Quote:
Quote:
Sebenernya ini kisah nyata yang ane alamin ketika sewaktu SMA. Tepatnya 09 Maret 2009 di Kota Ponorogo. Peristiwa ini menjadi kenangan yang lebih abadi dari sekedar album kenangan. Liputan dari web sekolah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar