Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husein diminta kembali ke jalan yang benar dan tidak mudah disetir dalam hal penegakan aturan kompetisi. Dengan demikian, kompetisi sepak bola bisa berjalan sesuai amanat kongres dan statuta PSSI.
"Saya minta Djohar kembali ke jalan yang benar dengan berpegang pada aturan kompetisi," kata Harbiansyah, Ketua Umum Persisam Samarinda, di Jakarta, kemarin.
Menurut Harbiansyah, kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) yang akan kick off 15 Oktober 2011 sudah jelas melanggar aturan. Pasalnya, PSSI di bawah komando Djohar telah melanggar aturan dengan menetapkan 24 klub peserta. Hal yang paling krusial lagi, tambahnya, bidang kompetisi tidak melakukan verifikasi pemain, sehingga status pemain tidak jelas.
"PSSI harusnya mengikuti hasil keputusan Kongres PSSI di Bali 2011, di mana ditetapkan kompetisi tertinggi diikuti 18 klub. Ini kan jelas melanggar aturan," tuturnya.
"Yang lebih parah lagi, kompetisi LPI digulirkan tanpa ada verifikasi pemain. Ini melanggar aturan kompetisi sesuai statuta FIFA," ujarnya. Dampak dari tindakan PSSI yang tidak mengikuti aturan kompetisi tersebut, sebanyak 14 klub menyatakan tidak akan mengikuti kompetisi LPI.
14 klub itu yakni Persisam, Persiba Balikpapan, Pelita Jaya, Sriwijaya FC, Persebaya versi Wisnu Wardana, Persidafon Dafonsoro, Persipura, Persiwa Wamena, PSPS Pekanbaru, Persela Lamongan, Semen Padang, Deltras Sidoardjo, Mitra Kukar, dan Persib Bandung.
"Persib Bandung memang bertanding pada kick off LPI, tetapi mereka hanya menjadikan pertandingan itu sebagai pertandingan uji coba," ujar Harbiansyah.
Penentangan kompetisi LPI bukan hanya dilakukan klub-klub, melainkan juga beberapa anggota eksekutif komite. "Sejak awal, saya tidak setuju kick off LPI dilakukan sebelum ada verifikasi seluruh pemain. Dan, saya juga menentang LPI diikuti 24 klub," kata La Nyala, anggota eksekutif PSSI.
Lebih jauh Harbiansyah mengungkapkan, ke-14 klub yang menyatakan mundur dari LPI akan membuat kompetisi sendiri, di mana kick off-nya 1 Desember 2011. "Kami akan membuat kompetisi sendiri dengan peserta 14 klub. Kalau Persija di bawah komando Ferry Paulus bergabung jadi 15 klub," kata Harbiansyah, sembari menyebut kompetisi tersebut tetap di bawah PSSI.
Bagaimana jika PSSI tidak memberikan izin? "Tak ada masalah. Yang pasti, jika tidak ada izin, Persisam menjadi klub pertama yang akan bubar," tuturnya.
"Saya dan teman-teman di eksekutif komite akan berjuang untuk itu. Dan, saya juga telah melaporkan kondisi sepak bola Indonesia kepada FIFA," tutur La Nyala.
SUMBER
"Saya minta Djohar kembali ke jalan yang benar dengan berpegang pada aturan kompetisi," kata Harbiansyah, Ketua Umum Persisam Samarinda, di Jakarta, kemarin.
Menurut Harbiansyah, kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) yang akan kick off 15 Oktober 2011 sudah jelas melanggar aturan. Pasalnya, PSSI di bawah komando Djohar telah melanggar aturan dengan menetapkan 24 klub peserta. Hal yang paling krusial lagi, tambahnya, bidang kompetisi tidak melakukan verifikasi pemain, sehingga status pemain tidak jelas.
"PSSI harusnya mengikuti hasil keputusan Kongres PSSI di Bali 2011, di mana ditetapkan kompetisi tertinggi diikuti 18 klub. Ini kan jelas melanggar aturan," tuturnya.
"Yang lebih parah lagi, kompetisi LPI digulirkan tanpa ada verifikasi pemain. Ini melanggar aturan kompetisi sesuai statuta FIFA," ujarnya. Dampak dari tindakan PSSI yang tidak mengikuti aturan kompetisi tersebut, sebanyak 14 klub menyatakan tidak akan mengikuti kompetisi LPI.
14 klub itu yakni Persisam, Persiba Balikpapan, Pelita Jaya, Sriwijaya FC, Persebaya versi Wisnu Wardana, Persidafon Dafonsoro, Persipura, Persiwa Wamena, PSPS Pekanbaru, Persela Lamongan, Semen Padang, Deltras Sidoardjo, Mitra Kukar, dan Persib Bandung.
"Persib Bandung memang bertanding pada kick off LPI, tetapi mereka hanya menjadikan pertandingan itu sebagai pertandingan uji coba," ujar Harbiansyah.
Penentangan kompetisi LPI bukan hanya dilakukan klub-klub, melainkan juga beberapa anggota eksekutif komite. "Sejak awal, saya tidak setuju kick off LPI dilakukan sebelum ada verifikasi seluruh pemain. Dan, saya juga menentang LPI diikuti 24 klub," kata La Nyala, anggota eksekutif PSSI.
Lebih jauh Harbiansyah mengungkapkan, ke-14 klub yang menyatakan mundur dari LPI akan membuat kompetisi sendiri, di mana kick off-nya 1 Desember 2011. "Kami akan membuat kompetisi sendiri dengan peserta 14 klub. Kalau Persija di bawah komando Ferry Paulus bergabung jadi 15 klub," kata Harbiansyah, sembari menyebut kompetisi tersebut tetap di bawah PSSI.
Bagaimana jika PSSI tidak memberikan izin? "Tak ada masalah. Yang pasti, jika tidak ada izin, Persisam menjadi klub pertama yang akan bubar," tuturnya.
"Saya dan teman-teman di eksekutif komite akan berjuang untuk itu. Dan, saya juga telah melaporkan kondisi sepak bola Indonesia kepada FIFA," tutur La Nyala.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar